Warna Flora - Jika dengar kata Paris, mungkin yang langsung terbayang di pikiran Anda yaitu kota yang romantis atau kota dengan sejuta cinta. Jadi wajar banyak wisatawan dari luar negri yang bertandang ke ibukota Prancis ini bersama-sama pasangan mereka jadi maksud wisata atau honeymoon. Satu perihal lagi yang amat tenar dari Paris yaitu Emnara Eiffel. Yup, menara yang berubah menjadi satu diantaranya lambang dari negara Prancis yang mendunia ini adalah satu diantaranya daya tarik wisatawan untuk pergi ke Paris.
Keunikan Kota Paris
Namun, tahukah Anda kalau ada banyak lokasi beberapa hal menarik berbentuk histori, rutinitas serta cerita-cerita unik dari kota Paris ini yang jarang diterbitkan. Seperti yang dilangsir dari situs toptnez. net, di bawah ini 10 keunikan paris yang mengagumkan dan jarang dilihat oleh beberapa orang dalam dunia.
1. Anti-Nazi Jazz Clubs
|
Anti Nazzi Jazz Clubs |
Nazi yang adalah parpol yang dibangun oleh Jerman sempat didaulat sebagi partai sangat kejam serta berubah menjadi musuh besar bangsa Yahudi. Tidak cuman Yahudi, ternayat Nazi juga membenci musik Jazz! Kenapa demikian? Sebab jazz dibuat oleh bangsa Afrika-Amerika, dua perihal yang dibenci oleh Jerman. Hal itu berubah menjadi mimpi tidak baik buat kota Paris, sebab pada tahun 1930-40an itu Paris demikian dibanjiri dengan musisi-musisi jazz seperti Django Reinhardt. Dengan semua usaha, Nazi tutup klub-klub jazz di Paris.
Beberapa anggota club jazz memberi perlawanan pada Nazi dengan membangun klub-klub baru dibawah tanah. Klub-klub itu berpindah-pindah tempat supaya tidak simpel dicari keberadaannya oleh Nazi serta fans-fans dari musik jazz itu lantas sudah dikasihkan password supaya mempunyai akses datang ke klub-klub itu. Perihal yang lebih membuat pemimpin Nazi, Adolf Hitler, lebih marah lagi yaitu mereka mengijinkannya bangsa kulit hitam serta beberapa homoseksual untuk masuk dengan klub-klub jazz itu.
2. Lukisan yang Tersembunyi
|
Lukisan Marte de Florian |
Pas sebelum Perang Dunia ke 2, seseorang wanita bernama Madame de Florian melarikan diri ke Prancis selatan serta tinggalkan semua harta bendanya di apartemen punyanya. Pada tahun 1991, pada akhirnya wanita itu wafat tiada sempat kembali pada apartemennya itu sepanjang lebih dari 70 tahun. Seterusnya, suatu team penyidik ditugaskan untuk mengeksplorasi bangunan tua punya de Florian itu. Didalam apartemen yang sudahlah tidak tersentuh manusia sepanjang beberapa puluh tahun itu, diketemukan beberapa beberapa hal aneh seperti burung unta taxidermied serta boneka Mickey Mouse yang lebih tua dari rata-rata film Disney.
Akan tetapi tidak itu saja, satu perihal yang sangat aneh yaitu suatu ditemukannya suatu lukisan seseorang wanita dengan gaun berwarna merah muda. Lukisan itu diklaim jadi hasil karya seseorang seniman sangat tenar di zaman 19, Giovanni Baldini. Wanita dalam lukisan itu yaitu Marte de Florian, kekasih dari Giovanni Boldini serta nenek dari aktris cantik de Florian. Team penyidik juga menemukannya beberapa surat cinta yang beberapa salah satunya ditulis sendiri oleh Giovanni Boldini. Pada tahun 2010, lukisan itu dilelang serta pada akhirnya terjual 2. 100. 000.
3. American Library di Paris
|
American Library Paris |
Seperti yang Anda ketahui, hampir semua masyarakat kota Paris yaitu berbahasa Prancis. Akan tetapi, Paris nyatanya juga adalah rumah buat beberapa ribu novel-novel Amerika. Penulis kawakan seperti Ernest Hemingway, F. Scott Fitzgerald dan sebagainya, jadikan Paris jadi rumah mereka sehabis Perang Dunia 1. Sepanjang PD1, beberapa orang di Amerika kirim hampir 1, 5 juta buku untuk Doughboys di Bidang Barat, dengan angan-angan semangat mereka akan tetaplah terbangun serta supaya pikiran mereka terus terisi. Semua buku-buku itu selesai di American Library. Bangunan itu ada di dekat Menara Eiffel.
Perpustakaan yang mempunyai motto After the darkness, the light of books itu dibikin dengan angan-angan bisa menimbulkan ide, mendidik dan menghibur semua susunan orang. Kalau Anda berkunjung ke kota Paris, janganlah terlewat untuk datang ke American Library untuk lihat DVD, biografi atau tulisan-tulisan lainnya mengenai penulis-penulis tenar dalam dunia. Diluar itu, kalau mujur Anda mungkin dapat berjumpa dengan salah satunya dari mereka disana.
4. Kunci Cinta Pont des Arts
|
Kunci Cinta Ponts Des Arts |
Dapat dikatakan, tempat ini adalah spot sangat romantis di Paris. Jembatan diatas Sungai Seine ini mempunyai tempat dengan keyakinan yang unik. Banyak pasangan yang ada ke tempat ini untuk menggantungkan kunci gembok dengan ukiran nama mereka di rantai besi jembatan ini. Sehabis menguncikan kunci gembok mereka di rantai, dilemparlah kunci itu ke sungai dibawah jembatan. Hal itu sebagi ikon kalau cinta mereka akan tidak terpisahkan hingga sampai kapanpun.
Akan tetapi, rutinitas unik itu cukuplah membuat pemerintah ditempat terasa cemas. Dikhawatirkan jika kehadiran kunci-kunci itu memberatkan jembatan hingga bisa menyebabkan kerusakan serta membahayakan kapal-kapal tongkang yang ada dibawah jembatan. Pada tahun 2013, Jean - Pierre Lecoq, walikota distrik 6 Paris, menganjurkan supaya buang kunci-kunci itu. Tidak cuman supaya tidaklah terlalu berat, hal semacam itu juga dimaksudkna untuk berikan ruangan untuk kunci-kunci baru.
5. 2013 Tahun Larangan Pada Celana Wanita
Paris yang tenar dengan kota model ini sudah melahirkan beberapa brand tenar dalam dunia seperti Chanel, Dior, atau Laurent. Namun tahukah Anda, sampai 31 Januari 2013 tetap laku ketentuan pemerintah kalau wanita di Paris dilarang untuk memakai celana terutamanya celana pendek. Ketentuan itu dibikin pada tahun 1800, pas sehabis revolusi Prancis. Beberapa wanita di ijinkan pakai celana panjang namun mesti dengan izin dari polisi, jika tidak mereka dapat diamankan serta dijebloskan ke penjara.
Dua pergantian ketentuan diputuskan pada tahun 1892 serta 1909 ialah wanita bisa memakai celana waktu mengendarai sepeda serta kuda saja. Bahkan juga pada tahun 1942, disaat konstitusi Perancis ditulis kembali untuk menyejajarkan wanita serta pria, ketentuan itu tetap laku. Ketentuan yang udah laku sepanjang 2013 tahun itu tetap tercatat di buku pidana akan tetapi sudah dilalaikan mulai sejak zaman ke-20. Sampai Januari 2013, ketentuan itu pada akhirnya dihapus, disaat Najat Vallaud-Belkacem, menteri hak-hak wanita Prancis, tertimpa masalah hokum.
6. Do You Speak Touriste?
Mungkin disaat Anda dengar beberapa orang Paris bicara dapat terdengar kasar serta tidak sopan. Pada tahun 2012, negara Prancis dipandang seperti negara sangat kasar dalam dunia. Karenanya ada stereotip demikian, Dewan Pariwisata Paris serta Tubuh Perdagangan Paris terasa cukuplah terganggu ditambah lagi hal itu bisa beresiko tidak baik buat dunia usaha. Untuk membuat perubahan persepsi negatif dunia itu, pada tahun 2013 dibuatlah pamflet yang bernama Do You Speak Touriste? yang bermakna Tips untuk Mengerti Wisatawan Asing dengan Lebih Baik. Buklet itu disebarkan untuk penduduk Paris terutamanya yang bekerja di sektor layanan seperti beberapa pelayan restoran, supir taksi, serta pekerja hotel.
7. Serigala-serigala Paris
Suatu musim dingin yang ekstrim menyerang.menimpa Prancis padatahun 1450. Hal itu adalah suatu musibah buat rantai makanan sebab tanaman-tanaman layu serta satwa liar menyusut. Pada saat-saat susah itu, beberapa srigala pindah dari rimba ke kota Paris untuk mencari makan. Sayangnya disaat itu, zaman 15, tembok yang batasi kota sudah hancur serta pemerintah belum juga kerjakan perbaikan. Hingga hewan-hewan buas itu dengan simpel masuk area masyarakat.
Serigala-serigala itu sudah melahap penduduk Paris sekitar 40 orang. Beberapa orang kian katakutan serta terancam dengan kehadiran hewan-hewan itu ditengah kota. Pada akhirnya, beberapa masyarakat kota lantas akan memutus untuk menantang dengan menggiring kawanan serigala Ile de la Cite, suatu pulau di Sungai Seine. Akan tetapi tiada dikira hal itu tidak sukses serta tidak ada alternatif lain tidak cuman membunuh mereka untuk menyelesaikan teror mengerikan itu.
8. Kehidupan Cataphile Bawah Tanah
Paris mempunyai labirin bawah tanah yang riil yang membentang beberapa ratus km. serta terbagi dalam kanal, aliran pembuangan, lemari besi bank, katakomba serta tambang batu kapur. Tambang-tambang itu dibikin sepanjang kekaisaran Romawi. Lalu beberapa petani menggunakannya jadi tempat pertanian jamur serta sepanjang Perang Dunia II, Prancis atau Nazi juga membangun markas dibawah tanah. Yang sangat menarik yaitu kata komba, kuburan bawah tanah dengan 6 juta kerangka yang dibuang ke trowongan sepanjang zaman ke 18 serta 19.
Pengembaraan untuk telusuri dunia bawah tanah dimaksud dengan cataphiles. Kesibukan itu diawali pada tahun 70an, serta biarpun ilegal, kesibukan itu tidak sempat kekurangan peminat. Mereka masuk lewat aliran air, ventilasi serta pintu selanjutnya mulai menelusurinya dengan merangkak.
Tahun 2004, polisi bawah tanah yang tengah berpatroli menemukannya perihal menarik berbentuk terpal yang bertuliskan Bulding Site, No Access. Sebab ingin tahu mereka lantas mendorongnya selanjutnya menemukannya suatu CCTV. Sehabis direview lebih dalam, nyatanya ada suatu ruang seluas 4000 m2. Di dalamnya ada kursi uang terbuat dari batu, ikon salib, swastika atau ikon dari Nazi, monitor, projector serta beberapa film detektif lama. Bahkan juga ada juga suatu restoran, bar komplet dengan 3 aliran telpon yang tetap aktif.
9. Seseorang Pria yang Hidup di Bandara Paris
Pada tahun 1977, seseorang pria bernama Mehran Nasseri sudah dibuang dari negaranya, Iran, (tiada paspor) sebab protesnya menantang pemerintah. Sepanjang 4 tahun, ia hidup dengan berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya untuk mengharap perlindungan. Tahun 1981, pemerintah Belgia mengabulkan permintaannya serta memberikan status jadi pengungsi dan memberikan dokumen yang pas. Sehabis tinggalkan Belgia pada tahun 1986, Nasseri punya niat untuk pindah ke Inggris. Waktu ia kerjakan perjalanan lewat Prancis, seorang sudah mengambil kopernya yang terdapat surat info dianya jadi pengungsi. Biarpun sukses terbang ke London, pemerintah ditempat pada akhirnya kembalikan ia ke Paris sebab tidak mempunyai dokumen apa pun. Akan tetapi sesudah tiba di Paris lantas pemerintah juga tidak bisa kerjakan deportasi atau biarkan tinggal di Paris. Disaat ia mengharap untuk di kirim ke Belgia untuk mengharap dokumennya kembali, pemerintah juga menampik dengan argumen dikuatirkan ia bukan Mehran Nasseri yang asli.
Terperdaya di bandara Paris sepanjang 18 tahun jadikan satu teminal di bandara itu jadi tempat tinggalnya. Tidur di bangku, membersihkan di watafel, membuahkan uang untuk makan dari hasil belas kasihan teman-temannya sepanjang dari sana. Pria malang itu tidak bisa pergi kemana saja.
Akan tetapi, nyatanya ada angan-angan baginya. Pada tahun 1995, Belgia mengemukakan ia dapat kembali, serta pada tahun 1999, Perancis mengemukakan ia dapat berubah menjadi seseorang penduduk akan tetapi ia menampik ke-2 penawaran itu sebab terasa takut tinggalkan bandara. Pada tahun 2006, ia dirawat oleh Palang Merah Prancis serta satu tahun lalu ia dipindahkan ke penampungan tunawisma Paris.
10. Sindrom Paris
Turis-turis asing ada ke Paris dengan ekspetasi yang tinggi tentang keindahan kota Paris. Memang banyak dipertunjukan tentang keindahan Paris itu lewat program tv, photo, atau film hingga banyak menarik wisatawan luar negri untuk nikmati keindahannya. Akan tetapi, disaat hingga sampai di Paris, banyak dari wisatawan asing itu terutamanya wisawatan dari Jepang yang sedih dengan kota Paris. Mereka mengharapakan surga di Paris akan tetapi kadangkala kekecewaanlah yang mereka peroleh, kadang turis asing dari jepang malah mengharapkan pergi ke negara Palestina untuk melihat
fakta dome of the rock daripada mereka pergi ke Paris yang akan membuat mereka kecewa.
Kira-kira dua belas turis Jepang per tahun menanggung derita penderitaan yang diketahui jadi " Sindrom Parisu. Hal semacam itu berlangsung sebab rancangan bagus dari Paris tidak cocok dengan kenyataan. Seperti kota-kota lainnya, Paris lantas mempunyai masyarakat yang marah-marah, sampah-sampah, pemeran kejahatan, dan sebagainya. Sehabis memahami hal itu, beberapa wisatawan Jepang itu dapat alami pusing, berkeringat bahkan juga beberapa alami halusinasi serta paranoia. Sindrom itu rata-rata menerpa wanita yang berumur 30an, tidak kecuali dengan pria. Kedutaan Besar Jepang di Paris menyikapi problem ini dengan memulangkan mereka ke Jepang. Sejumlah besar korban dapat baik-baik saja sehabis istirahat sekian hari biarpun kemungkinan dapat takut dalam kerjakan traveling lagi.